Sabtu, 10 Oktober 2009

Teknologi Informasi

Perkembangan Sistem Komunikasi dan Kebijakan-Kebijakannya

Di banyak Negara, teknologi informai adalah suatu sumber daya yang luar biasa, dan tidak akan habis bila digunakan terus menerus. Sejauh itu sumber daya teknologi informasi telah memberikan bantuan kepada semua organisasi dan juga dalam pengalokasian sumber daya lain – ekonomi, politik, budaya, hukum. Pengaturan terhadap penyaluran sumber daya tadi memposisikan suatu bangsa menjadikan strategis sebaik dalam pengoperasiannya di dalam maupun di luar aliran hubungan internasional yang menentukan kekuatan suatu Negara di era global. Tidak dapat dielekan bahwa pembuatan kebijakan dipengaeuhi oleh kekuatan-kekuatan Negara lain. Pihak swasta malah cenderung member pengaruh lebih besar dari hubungan diplomatic antar Negara, khususnya dalam bidang penyaluran tenaga teknologi, know-how, dan penemuan.

Revolusi Komunikasi

Dari dunia teknologi dengan penemuan ilmiah, sudah terpampang jelas bahwa perkembangan di bidang komunikasi seperti satelit, computer, dan video selama 3 dekade terakhir telah jauh melampaui kemampuan para pembuat kebijakan dan akademik masyarakat untuk berhubungan secara efektif dengan media tersebut.

Teknologi baru ini juga berbeda dari gagasan “klasik” media massa, di abad 20 menghadirkan media cetak, radio, TV dan film. Sebagai hasil dari perkembangan teknologi, semua aspek individu dari industry informasi dan komunikasi telah dikombinasikan guna meluncurkan produk baru yang mempunyai potensi yang luar biasa untuk mengekspansi segala aspek kebutuhan sehari-hari dan pengertian khusus untuk ekonomi pasar. Demikianlah pencarian untuk penamaan dari sebuah era baru yang berhubungan dengan area ini telah dimulai beberapa nama yang telah digunakan antara lain: Informatics, Telematics, Telesatcomputers, dan Digital Teknologi.

Teknologi Versus Tradisi

Alternative ini dicetuskan oleh tokoh Gandhi (India), Julius Nganyere (Tanzania), Maozedong (China), Ayatollah Komaeni (Iran), mengambil manfaat dari bentuk komunikasi yang sudah ada, jaringan tradisional seperti pertemuan akbar, pasar, masjid, dan pasar malam. Cara-cara tradisional ini telah lama ditinggalkan sebagai bidang pengenalan klasifikasi dan studi. Pada studi tentang cara komunikasi ini penting akan pengidentifikasian dan hubungan antar teknologi modern dn tradisional akan diperoleh. Sebagai contoh dari studi ini adalah bagaimana teknologi modern berperan dalam pengembangan pendidikan diseminasi pengajuan agama dan mobilisasi politik di Iran.

Kemunduran media massa pada tahun 1960an – 1970an seharusnya bisa mempercepat adanya teknologi alternative. Pada tahun 1980an dan 1990an kita dapat melihat munculnya apa yang kita kenal dengan “Class Media” dispesialisasikan pada publikasi penjahit, stasiun radio, dan bioskop yang tidak lagi meraih possi besar dari penarikan populasi atau “massa” yang secara tidak langsung disampaikan oleh media massa. Dengan pengecualian dari televise, kita tidak mempunyai media yang bias melakukan penarikan besar-besaran massa. Tujuan ini mempunyai arti bahwa media massa menghilang dengan cepat.

Teknologi Komunikasi dan Perkembangannya

Di sini, usaha akan dibuat untuk mendemonstrasikan bahwa beberapa analisa sejarah evolusi dari komunikasi dapat menuntun pikiran kita tetapi hanyalah sebuah skema integrative ata model yang dapat mengilustrasikan perbedaan komunikasi teknologi dengan masyarakat, dan mungkin memberikan kita gambaran yang jelas dari dialektika antara teknologi dan perkembangannya.

Sesuai dengan sejarahnya, kita dapat mengidentifikasikan 3 buah factor utama yang telah kita lihat pengaruhnya di bidang social, ekonomi, politik, dan kemasyarakatan; factor tersebut adalah lahan, modal, dan informasi.

Kerangaka Kerja Konseptual untuk Teori dan Kebijakan

Berdasarkan pengujian literatur dan institusi berhubungan dengan kebijakan dan perencanaan komunikasi, di ikuti dengan pendekatan penelitian yang berbeda yang telah diidentifikasikan :

1. Rencana jangka panjang dengan tujuan kebijakan ke arah distribusi yang adil sebagai kekuatan komunikasi di dalam masyarakat masa depan

2. Perencanaan komprehensif yang menguji semua aspek sistem komunikasi didalam kerangka kerja sosial politik masyarakat.

3. Perkembangan pendukung komunikasi di desain untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam proyek dan memastikan pelaksanaanya dan sukses.

4. Transfer teknologi dan penilaian, khususnya inovasi dalam beberapa bidang seperti satelit komunikasi, televisi kabel, dan telekomunikasi komputer.

5. Kontrol dan peraturan serta konsekuensi hukum dan institusional

6. Pendekatan normatif dan orientasi tujuan dalam program kebijakan komunikasi memainkan peranan aktif dalam memperluas pandangan politik dan kebudayaan masyarakat melalui program alternatif dan kritik.

7. Informasi ekonomi , menentukan sektor informasi kontribusi ekonomi terhadap keseluruhan pertumbuhan ekonomi.

8. Pendekatan terintegrasi ke arah metodologi komprehensif.

Secara tradisional, pendekatan teknologi dan institusional terhadap kebijakan dan perencanaan komunikasi telah mendominasi. Dengan kata lain, kebanyakan tulisan, penelitian, dan penentuan kebijakan serta perencanaan komunikasi memfokuskan pada masalah teknologi atau di susun secara institusional.

Implikasi untuk Kebijakan Komunikasi Internasional dan Nasional

Secara ideal, langkah pertama dalam formasi kebijakan ini harus menjadi definisi yang tepat dari konsep semacam ini, seperti informatik dan telematik. Meskipun sejumlah definisi telah ditawarkan, sebuah kejelasan harus di buat di antara informasi-informasi dan bidang yang lain yang melampauinya.

Definisi tersebut juga harus benar-benar jelas apa yang ditransmisikan secara elektrnik. Informasi-informasi tersebut berarti bahwa informasi yang di transfer, dan informasi yang berbeda secara signifikan dari kumpulan arus data yang tidak diinterpretasikan bahwa perjalanan dari komputer ke komputer melalui saluran telepon. Hanya kalau kebijakan informasi dan komunikasi berbeda dari kebijakan informasi yang akan berguna.

Seperti halnya kondisi tanpa adanya kegagalan, dalam menandai sebuah kebijakan komunikasi yang berarti tidak dapat diberhentikan dari tragedi dan transisi yang di perjelas. Tidak ada keraguan bahwa realisasi dari faktor-faktor ini secara tidak terbatas lebih sulit dari pada aplikasi pengukuran yang jelas. Tetapi kami menuntut sebuah transformasi yang fundamental dan mengubah level konseptualisasi serta mamandang komunikasi dan informasi mengalir sebagai sebuah keseluruhan yang integratif.