Jumat, 01 Januari 2010

The information explosion and optimizing the educational process

Ledakan Informasi dan Optimalisasi Proses Pendidikan

Untuk Mengantisipasi ledakan Informasi yang dapat berdampak pada masalah pendidikan perlu adanya sebuah filter atau penyaring agar pelajar-pelajar dalam menyerap informasi tidak salah sasaran, perlu adanya krteria khusus untuk memilih dasar-dasar ilmu pengetahuan dan mendukung, menciptakan sebuah system materi pengajaran, perlatan dan metodologi khusus untuk menggunakan informasi dalam proses pengajaran. Dengan kata lain proses pengajaran harus disusun dengan cara sedemikiam rupa sehingga memberikan hasil pendidikan yang maksimal pada suatu tahapan tertentu. Dengan mengandalkan hasil penelitian pendidikan sebelumnya.
Kriteria Untuk Memilih Muatan Pendidikan.
Di sekolah bidang pendidikan umum tidak semua informasi yang praktis dan ilmiah berasimilasi, tetapi hanya informasi ilmiah yang basis dasarnya diperlukan untuk memastikan pengembangan kepribadian dan untuk memungkinkan para murid untuk melakukan pekerjaan praktis, aktif, sesuai latihan yang tepat.
Ciri-ciri reguler dari pendidikan itu itu penting, Karena mereka berfungsi sebagai hubungan yang berulang-berulang anatara proses ini dan dengan proses dan kondisi luar, dan juga antara komponen-komponen internal dalam pengajaran itu sendiri. Ketika seseorang menyadari akan ciri-ciri reguler, proses pendidikan, orang dapat dipandu oleh mereka dengan merumuskan criteria criteria untuk memilih dasar-dasar muatan ilmu pengetahuan.
Kriteria yang pertama adalah refleksi terpadu dari kebutuhan masyarakat di dalamnya pada tingkat informasi ilmiah, produksi, teknis, budaya dan social politik modern. Kriteria integrasi menjamin bahwa tidak ada persyaratan social atau cabang-cabang informasi ilmiah dan praktis yang akan dihilangkan dari seluruh muatan pendidikan. Hal ini pada dasarnya harus dimuat dalam kurikulum atau badan-badan pendidikan umum dimana semua lingkup dasar dari kehidupan sosial dan produksi, kebudayaan, kesenian, dan lain-lain seharusnya mencari refleksi mereka.
Kriteria kedua adalah kriteria yang menjamin manfaat ilmiah dan praktis dari muatan dasar-dasar ilmu pengetahuan tersebut,kriteria ini dapat diterapkan dengan penilaian perbandingan semua unsure muatan pendidikan atas dasar penilaian oleh para ahli dan penerapan metode penilaian, grafik, dll.
Kriteria ketiga adalah menjamin kesesuaian muatan pendidikan dengan kapasitas pembelajaran anak-anak sekolah pada usia tertentu. Hal ini memberikan dasar untuk mengeluarkan dari bagian-bagian kurikulum yang terlalu sulit untuk satu kelompok usia dan memindahkan mereka ke tahap pendidikan berikutnya.
Kriteria yang keempat yaitu menjamin kesesuaian antara volume materi pendidikan dengan waktu yang tersedia untuk mempelajari pokok bahasan yang bersangkutan. Penerapan kriteria ini memungkinkan adanya distribusi materi pendidikan secara rasional antara berbagai divisi subyek.
Kriteria yang kelima adalah pertimbangan mengenai pengalaman internasional dalam menetapkan muatan pendidikan untuk suatu pembelajaran tertentu. Pengalaman internasional memperluas jangkauan pembuktian kemudahan materi pengajaran, manfaat ilmiah dan potensi manfaatnya melalui percobaan.
Kriteria yang keenam adalah kesesuaian antara muatan pendidikan dengan materi pengajaran dan kemungkinan metodologi di sekolah modern. Kriteria ini sangat luwes dan tidak seharusnya menghambat perbaikan dalam kualitas pendidikan,melainkan seharusnya mendorong mereka yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pendidikan umum untuk memperbaiki kapasitas pendidikan, meteri, metodologi dan pengajaran para staff pendidikan,kriteria ini harus diperhitungkan pada setiap tahap yang konkret.
Mencetak Kembali dan Untuk Memperkaya Materi Pengajaran
Peningkatan volume informasi yang diasimilasi di sekolah-sekolah sekunder menghendaki sebuah pendekatan baru terhadap pembuatan buku teks, alat bantu visual dean fasilitas pelatihan, sehingga mereka efektif dalam mebantu murid-murid, mengasimilasi materi pengajaran secara lebih akurat dan tepat. Penting sekali umtuk menemukan cara guan mengemukakan ide-ide pokok yang dikemukakan dalam penyajiannya., untuk mefokuskan perhatian-perhatian murid-murid terhadapnya, bukan hanya dengan alat visual grafik, melainkan juga dengan penekanan logika.
Mengembangkan Metode Pengajaran
Pembentukan keterampilan perencanaan sangat berkaitan erat dengan pengembangan kemampuan untuk memungut dasar-dasar dalam sebuah teks. Untuk itu, para pengajar menjelaskan tugas-tugas dan cara-cara untuk mengkaji topic-topik tertentu, menarik perhatian ke masalah-masalah, gagasan-gagasan, fakta-fakta, dan kesimpulan tertentu. Murid-murid di sekolah diajari cara menggunakan film diapositif,slide, microfilm, film, bunyi, dan rekaman video dan mesin pengajaran dan konsultasi paling sederhana.
Mengoptimalisasi Pengajaran
Untuk menunjukkan tugas-tugas pengajaran dengan cara yang paling rasional dalam setiap kasus, dua metode pokok untuk mengoptimalisasi tugas pengajaran sebaiknya digunakan. Yang pertama, perencanaan tugas yang luas yang dilibatkan dalam pengajaran, pendidikan dan pengembangan umum murid-murid diperlukan. Dan yang kedua, tugas-tugas tersebut sebaiknya ditentukan dengan tepat, yang mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan nyata murid-murid, dengan menggunakan berbagai metode pengkajian mereka untuk tujuan itu.
Optimalisasi pengajaran memerlukan digunakannya semua metode pembuatan pilihan terbaik dari setiap unsur pokok dalam proses pengajaran. Metode optimalisasi pengajaran berikutnya, yang berkaitan dengan muatan dan struktur pendidikan, adalah metode ynag menekankan dasar-dasar, menjamin koordinasi materi pengajaran antara subyek, yang memilih tingkat kesulitan yang optimal, dan struktur pendidikan rasional.
Masalah-masalah teoritis dan kemungkinan praktis
Disukusi ini menyajikan sebuah model pendidikan media yang sangat sederhana dan mengindikasikan beberapa pertanyaan teoritis yang ditimbulkannya. Banyak orang beranggapan semakin buruk sebuah produk media tertentu, maka akan semakin popular produk tersebut dan konsep diskriminasi memerlukan tindakan sejak permulaan sebagai sebuah senjata untuk melindungi yang muda dari pengalaman yangbenar-benar mereka anggap menarik, dan sesungguhnya untuk melindungi yang beradab dan membudidayakan nilai nilai kebudayaan.
Ambiguitas pemikiran tentang media
Pendidikan media didasarkan kepada persepsi yang suram dari mereka yang memperhatikan dengan sejenis ketakutan dalam perasaan ingin tahu dan kebiasaan yang mentereng dari apa yang ada di bawah mereka pada skala social dan yang tidak menyetujui apa yang mereka lihat. Tradisi ini tentu saja masih hidup dengan baik dalam konsep diskriminasi, sebuah konsep yang bertahun sebagai landasan dari pendidikan media sejak Leavis sampai seterusnya meskipun ada perubahan pada perumusan dan perbedaan fungsi yang harus dilayaninya. Di satu pihak ada gagasan positif tentang melakukan penilaian yang baik, di lain pihak, gagasan tentang eksklusi tidak adil ia temukan dalam istilah diskriminasi seksual dan ras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar